Eropa Akan Melarang Proyektor Berbasis Lampu

Comment
X
Share
Share with your friends

Anda punya proyektor DLP di rumah? Tahukah anda bahwa proyektor sejenis ini ‘mengandung’ elemen merkuri yang dikatakan bisa saja membahayakan kesehatan? Kandungan merkuri inilah yang membuat EU (Uni Eropa) baru baru ini mengumumkan regulasinya yang melarang penggunaan proyektor yang memakai basis kerja dengan lampu pada tahun 2026 nanti. Dengan adanya larangan ini tentu saja akan berdampak kepada produksi proyektor, tak terkecuali yang didesain untuk sistem home theater. Apalagi bila nantinya beberapa negara lain di luar Eropa mengikutinya.

Lampu proyektor dari Hitachi

Uni Eropa adalah organisasi antarpemerintahan dan supranasional yang beranggotakan negara-negara Eropa. Sejak 31 Januari 2020, Uni Eropa beranggotakan 27 negara. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa pada 1992.  Maka, khususnya mereka yang tinggal di Eropa dan memiliki proyektor berbasis lampu, perlu ‘berhemat’ dalam pemakaian proyektornya. Mengapa? Karena peraturan baru ini tentu berarti juga melarang pembuatan atau penjualan lampu yang digunakan untuk proyektor ini. Artinya, di tahun 2026 nanti mereka tak akan bisa mengganti lampu atau membeli proyektor berlampu. Baiknya, dari sekarang perlu membeli lampu pengganti.

Kabarnya, aturan ini akan efektif mulai 1 Januari 2026. Ini artinya, kini para retailer tentu akan kian aktif memasarkan proyektor jenis ini di negeri ini, dan bukan tidak mungkin harganya akan kian turun.

Seperti dilaporkan oleh jurnalis Michael Rehders di blognya yang menengahkan tentang flat panel High Definition, pelarangan ini bertujuan untuk menurunkan produksi produk yang mengandung bahan merkuri, yang dianggap oleh EU membahayakan bagi manusia. Ini merupakan kelanjutan dari bahasan yang muncul di tahun 2005 lalu yang kini mengarah kepada penggunaan bohlam lampu (lightbulb) termasuk bohlam yang digunakan di lampunya proyektor UHP (Ultra High Performance), dan yang paling sering dikaitkan dengan proyektor DLP, walau juga bisa ditemukan di tipe proyektor lain juga.  Beberapa proyektor berbasis UHP sendiri kini masih ditemukan di beberapa line up merk merk proyektor.  Mengapa masih populer, lebih dikarenakan tingkat kecerahan (brightness)nya yang tinggi dengan harga produksi yang rendah, walau memiliki kekurangan yakni lampunya perlu diganti setiap 2000 – 4000 jam (dalam mode Normal). Tetapi di teknologi lain yang menjadi kompetitor teknologi ini, bisa mencapai 20.000 jam lebih.

JVC DLA NP5, proyektor 1900 lumen berbasis lampu

Umumnya proyektor kini, termasuk yang sudah berresolusi 4K memakai LED  atau sumber cahaya laser, yang perlahan banyak digunakan orang. Dan dengan adanya aturan ini, tentu saja proyektor jenis ini akan kian menjadi pilihan kedepannya di negeri Eropa khususnya. Aturan ini tentu juga akan mempengaruhi jumlah produksi bohlam lampu proyektor.

Read Also

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *