Tanggal 20 April 2024, di Jakarta bakal digelar acara Record Store Day Indonesia 2024. Tempatnya belum diketahui pasti dimana, issuenya akan di RSD (dahulunya Taman Ria Senayan). Tetapi yang pasti, even ini bakal bisa mengundang banyak penyuka musik khususnya anak muda. Dan satu format yang ditampilkan di acara ini adalah piringan hitam(vinyl).
Mengapa acara ini bakal dijejali ? Karena format vinyl ini memang lagi ngetren. Dan tidak saja di Indonesia, tetapi juga di dunia. Ini ada laporan lagi di awal Maret 2024 lalu tentang bagaimana angka penjualan format vinyl melampaui CD untuk tahun kedua berturut-turut menurut statistik resmi dari asosiasi industri rekaman Amerika/ Recording Industry Association of America (RIAA).
RIAA melaporkan sebuah angka yakni di 43 juta album piringan hitam terjual pada tahun 2023, melampaui 37 juta album CD yang terjual pada periode yang sama, sehingga menghasilkan pendapatan senilai $1,4 miliar.
Ini adalah tahun kedua berturut-turut penjualan vinil melampaui sepupu digitalnya. Vinyl sendiri tercatat berhasil mengalahkan penjualan CD pada tahun 2022 untuk pertama kalinya sejak tahun 1987, dimana albumnya yang terjual adalah sebanyak 41 juta unit (coba bandingkan dengan CD yang hanya 33 juta unit).
Mengapa penjualan vinyl lebih tinggi? Secara pasti belum diketahui. Bisa saja karena vinyl terus mempertahankan daya tarik akan kesan klasik dan retronya. Ini membuatnya lebih dirumpikan, termasuk pada platform media sosial seperti TikTok dan YouTube. Produsen konten sendiri juga mendukung keunggulan koleksi vinil mereka dibandingkan koleksi CD mereka yang banyak di rak CD lama mereka. Beberapa dari mereka adalah anak muda, yang merasakan format piringan hitam lebih menawan.
Ada kisah misalnya tentang bagaimana Taylor Swift, di albumnya mendominasi penjualan vinil AS. Rilisan tahun 1989, Speak Now, Midnights, dan Utopia dalam bentuk vinyl terbilang melesat. Keluarga Swifties adalah kekuatan pasar yang kuat.
Acara dan inisiatif kebangkitan vinyl seperti Record Store Day juga berperan penting dalam kebangkitan kembali vinyl ini – termasuk yang di tanggal 20 April diadakan di Indonesia ini.
Bagaimana dengan CD, apakah memang suram? Ternyata tidak sesuram yang kita bayangkan. Menurut laporan, total penjualan album CD sebenarnya meningkat pada tahun 2023 menurut RIAA, meskipun unit fisik yang terjual sedikit menurun. Namun, tampaknya minat terhadap media fisik ini masih terus ada, dan meskipun layanan streaming terus memonopoli pasar (streaming menyumbang 84 persen pendapatan rekaman musik pada tahun 2023 menurut RIAA), streaming bukanlah satu-satunya pemain di pasar musik.