Dari IHEAC AV Show 2024 (Lantai 3)

Comment
X
Share
Share with your friends

IHEAC Audio Video Show 2024 resmi digelar dengan pengguntingan pita yang dilakukan bersama oleh Herman Chandra (ketua pameran),  Boy Alimoeddin(mewakili IHEAC), Carlos  Monterde( General Manager Fairmont Jakarta) beserta wakil dari pendukung acara dari Blibli, Megapro Communication dan Indibro serta wakil dari exhibitor. Pameran ini berlangsung dari tanggal 5-8 Desember 2024 bertempat di  lantai 3 (Function room) serta lantai 6 dan 7 Fairmont Jakarta

Resmi dibuka setelah pengguntingan pita bersama

Di penghujung tahun, IHEAC Audio Video Show 2024 menjadi salah satu ‘audio party’ yang memeriahkan dunia hobi audio video di tanah air. Inilah kali ke-10 IHEAC menggelar perhelatan home audio video show yang rata-rata diikuti oleh exhibitor yang menjual produk high end stereo audio dan multichannel (home theatre). Kali ini konsep yang dibawa adalah Bring Music Back Home, yang menyiratkan pesan bahwa setiap perangkat audio video yang tersaji di ruang pameran, sesungguhnya dapat diwujudkan para audiophile di rumah dengan set up dan kualitas output yang sama.

Live Performance, salah satu warna IHEAC Show 2024

Brandnya beraneka, mulai kelas tinggi seperti Moya M1 speaker, dCS, mbl, Avantgarde, Zellaton, Caelus Audio hingga produk low end dan hifi audio. Ada brand seperti aidho Acoustic, Focal, Naim Audio, Aries Cerat, Quested, Kuzma, Jadis, Bergmann Audio, Stein Music, Taiko Audio, CH Precision, Ideon Audio, Audionet, Avantgarde Acoustic, Venture Audio, Goebel High End, Moonriver Audio, Accuphase, Hifistay, , Airtight, Lumin, FM Acoustics, juga produk hifi seperti Polk Audio, Denon, Marantz, KEF, dan lain lain. Merk tanah air, hadir kali ini Alexandria Audio, Aurel Bryan, Ilusi Audio, Magic Audio, BSAudio, Polytron, SB Acoustics, Horn Studio dan Perton Audio.

Sejatinya, IHEAC AV Show adalah pameran aneka merk international seperti yang diperlihatkan sistem di room Ruby (menampilkan Avantgarde, Airtight dan lain lain)

Mari kita berkunjung ke arena pameran, dimulai dari lantai 3 (Function Room) yang menampilkan ruangan besar dengan sistem berukuran besar.

Audio Jaya

Hari pertama di hari Kamis, pengunjung mulai berdatangan, dan di lantai 3 ini mulai menikmati Moya M1 di ruang Sapphire, juga ruang Borresen yang didukung Gryphon power amplifier. Disini ruang yang hampir tak pernah sepi adalah ruang speaker mbl yang memiliki sekitar 20 seat. Tampil sistem streaming juga dari Innuos.

Sistem streaming Innuos di salah satu ruang Audio Jaya

Audio Jaya tampil dengan di dua ruang, Sapphire dan Opal (yang dibelah jadi dua, satu berisi speaker Borresen, lainnya speaker mbl). Para jagoan jagoannya, seperti dCS Varese (yang baru aja dilaunching), lalu speaker Vivid Moya M1 (seharga 460.000USD), lalu JMF Audio PCD 302 seharga 30.500 Euro, Gryphon  Apex mono (199.800 Euro) dan Gryphon Commander (5900 Euro). Untuk kabel, ada Audioquest Dragon, sedangkan player, hadir Vivaldi Apex (118.000 Euro).  Model lain jagoannya, datang dari dCS yang tampil dengan dCS Vivaldi (untuk transport, clock dan DAC).  Juga Nordost (Odin 2).  Dari ruangan yang ada di Audio Jaya, paling berkesan adalah yang disajikan oleh sistem speaker mbl.Ruang ini membuat kami sering mampir dengar bareng.

Di ruang Sapphire, tampil Vivid Audio Moya M1 yang didrive oleh dCS Varese

Caelus Audio

Nyaris bersebelahan dengan Audio Jaya adalah Caelus Audio yang berisikan Paduan speaker Zellaton dan prosesor dari Schnerzinger. Dua merk high end Jerman. Awalnya, mr Yudhistira tidak memberi info awal tentang mana model Zellaton yang akan dikeluarkan. Akhirnya muncul juga,

Zellaton Plural Evo

Room ini menampilkan merk Zellaton, Schnerzinger, True Life Audio (TLA) – sebuah merk Griechenland atau Yunani, dan Synaestec Audio asal Jerman.Hadir speaker Zellaton Plural  Evo (seharga MSRP € 91,975 ), lalu True Life Audio  Super Integrated  Amplifier (MSRP € 52,750). Untuk CD player, ada Origo SACD player (MSRP € 74,000 ).

Di source analog, berikut adalah yang tampil saat itu:  Turntable GARRARD 401 (tidak dijual) yang memakai Reed Tonearm 3Q/12 inch in Palladium Finished (kabarnya sudah diskontinu), ada Reed Tonearm 3P/12 inch dala finishing Limited Ruthenium finished. Cartridgen-nya ada Ortofon Cadenza Black MC(MSRP € 3,000) dan Neumann DST Val MC ( MSRP US$ 7,500 ). Phono stagenya, Exclusive Limited Omnigon Pure. Dikatakan limited karena hanya dibuat 18unit di seluruh dunia. Di sistem perkabelan, Yudhis memilih seri Resolution dari Schnerzinger (seri 1,2,3 dan 5) serta protektor Protectors.

Inilah merk merk yang dipegang oleh Caelus Audio. Caelus yang dikawal Yudhistira dan Oggy Osman ini terbilang ruang yang cukup banyak dikunjungi, bisa jadi karena merknya mungkin bagi sebagian orang baru mereka ketahui, juga letaknya di lantai 3 yang terbilang ramai. Tetapi tampilan Plural Evo juga tak mengecewakan.Beberapa pengunjung yang kami sempat tanyakan kesan baik dengar di ruang mana saja, nama Caelus termasuk yang disebutkan mereka.

Alexandria Audio

Di samping Caelus Audio, tampil Alexandria Audio (room Diamond 1).  Antara Diamond 1 dan Diamond 2 awalnya adalah room Diamond yang lalu dipecah jadi dua, dipisahkan oleh sebuah partisi. Inilah salah satu minusnya pameran, yang karena tidak memperhatikan keakustikan ruang, membuat kedua ruang Diamond ini jadi saling bocor suaranya. Seringkali saat mendengar di dua ruang ini, kami mendengar suara bocor dari ruang sebelah. Untunglah kedua owner pemilik ruang ini saling tahu diri sehingga tidak terlalu mengekpose putar lagu yang super dinamik. Kami menyukai karakter sistem yang siap dan sigap dalam penampilannya. Diajak main cepat atau mengalun pun terasa siap.

Sistem full set handmade buatan Indonesia dari Alexandria Audio

Alexandria Audio yang dikawal oleh Kenneth Lim dan Hendri Kristanto, banyak menampilkan rekaman rekaman aneka genre, termasuk rekaman langka yang bisa jadi belum pernah anda dengar. Dan nyaris seluruh unit yang ada adalah murni buatan tangan mereka. Speaker Praetoria misalnya yang seharga 16,800 USD.

Di transport, hadir model Purva, senilai 5,180 USD yang didukung DAC  Mola-Mola Tambaqui  seharga 12,200 USD. Preampnya model Nero (21,980 USD), sedagkan power ampnya, Legatus (57,500 USD). Untuk kabel pun buatan mereka, ada Alexandria Audio USB (699 USD), juga  model Chronos interkonek dan kabel speaker Zeus (14,449 USD).

Ultimate Audio Video

Galeri Ultimate Audio Video ada di ruang Ruby. Di ruang ini, tampil sistem full set Avantgarde Duo SD yang didrive power amplifier Airtight dan menampilkan pula preamplifier Kondo G1000i dengan digital source dari Wadax Studio Player.

Sistem pendukung speaker Goebel Marquis di room Ruby

Itu di Ruby 1. Di Ruby 2 tampil speaker Goebel Marquis dan Acapella Campanile 2 didukung pre ap dan power amplifier Piliu Audio serta Jadis pre and power 500 series. Untuk digital source-nya, tampil Taiko Olympus dan Ideon Absolute Epsilon Meta DAC & Time Signature. Kedua ruangan ini memakai rak dari Finite Elemente serta trafo isolatin dari Torus. Untuk keakustikan ruangan, didukung oleh Artnovion.

Acapella Campanile II

Dari kedua ruang Ruby ini, ruang dimana berisi speaker horn Avantgarde lebih sering terlihat penuh. Apakah ini karena faktor Jerome Andre, dari Avantgarde yang sering memberikan presentasi tentang sistem, khususnya sistem Avantgarde? Tetapi, suara yang tampil memang terkesan mewah dan musical.

Ramainya Function Area

Sekilas cerita dari area room lantai 3, ini adalah lantai tempat dilakukan opening ceremony, lalu tempatnya live performance. Area ini pun dipenuhi oleh booth personal audio dari aneka merk. Selain itu, juga menjadi arena untuk live performance dan acara podcast.   Ditempat ini juga hadir Indibro yang memberikan suguhan kopi secara gratis. Selain itu, hotel Fairmont Jakarta juga memberikan  free kopinya.  Ini juga lantai yang digunakan untuk session pemberian hadiah untuk kompetisi portable audio, juga pemberian trophy kemenangan untuk ajang car audio contest yang diadakan oleh wadah bernama SQCC dan MSF.

Portable audio competition di lantai 3, membuat ramai lantai ini

Tampil mengesankan, gitaris Lucy Tan yang banyak menampilkan lagu lagu klasik. Juga Reyna Qotrunnada yang jauh jauh dari Jogja, tampil bersama dua Musisi muda yang kini masih menjadi pelajar dari Universitas ISSI, Jogjakarta.

Gitaris yang juga instruktur gitar dari Yamaha, Lusi Tan

 

Reyna dan keluarga serta dua musisi pendukung saat tampil di lantai 3

Dua orang editor luar dari media StereoNet, juga hadir dan turut mereview beberapa sistem di ruang pameran. Keduaya adalah Richard Max dan Eugene Ng. Ada video juga dari StereoNet seperti di bawah ini.

Panitia IHEAC AV Show 2024

Inilah cerita sekilas dari lantai 3 Function Room dari IHEAC Audio Video Show 2024. IHEAC Audio Video Show 2024 diprakarsai oleh para pengurus IHEAC yang bekerjasama dengan para distributor dan pehobi musik, dan dikelola oleh Megapro Communications serta Blibli sebagai payment gateway yang akan memudahkan serta menguntungkan pengunjung dengan mendapatkan poin dan cicilan menarik selama berbelanja di pameran.

 

Read Also

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *