Bila anda sering terlibat di dalam sebuah kontes audio baik rumah, mobil – dan kini di portable, software ini bisa saja anda manfaatkan untuk menambah pesona performa suara di hadapan sang juri.Bisa menampilkan suara seperti kita mau.
Dalam waktu dekat, Jakarta akan menjadi tuan rumah sebuah kompetisi audio portable yang dinamakan Audio Portable Festival Experience yang digelar oleh APEX (Audio Festival Experience). Kontes ini mirip dengan kontes audio mobil, hanya saja sekarang produknya portabel seperti headphone.
Dalam sebuah obrolan saat momen head judge training oleh AFEX, Auvindo bertemu Iwan Ariawan, salah satu head judge AFEX ini. Iwan sempat menyinggung tentang sebuah player software bernama HQplayer. Mendengar cerita singkatnya saja cukup menarik, membuat kami ingin kerumahnya dan melihat langsung player ini di sistem portable yang ada di ruang kerja rumahnya. Menariknya, dia ini bukan sekedar player biasa, tetapi juga sebuah alat EQ.
HQPlayer memang sempat mengingatkan kami akan player Roon, yang kini juga sudah mulai banyak digunakan. Apa bedanya? Menurut Iwan, HQplayer lebih kepada matematis. Artinya, jika sebelumnya kita mendengar sebuah DAC merk tertentu, kita hanya bisa menerima begitu saja karakter suaranya yang memang merupakan karakter aslinya, maka dengan HQ player, kita bisa punya pilihan. Kita bisa Kutak katik dengan memilih kombinasi menu yang disediakan di software ini. Ada berapa pilihannya, sangat banyak bahkan bisa saja dikatakan ‘unlimited’.
Iwan berani mengataan demikian tentu karena dia sendiri sudah rajin coba mengkombinasikan pilihan di sub menunya, terkait kesan suara yang tampil. Inilah yang membuatnya rela keluar kocek 5 jutaan untuk memiliki player ini, walau pertama kalinya, dia sempat mencoba Free Trial- software ini. Ketika dijumpainya menarik, bahkan membaca testimoninya yang rata rata bilang menarik, jadilah dia beli player ini. Dan kini dia pakai terus.
Nah, adanya kemampuan dari fungsi inilah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat celah di lomba audio, bahkan di mobil sekalipun. Syaratnya cuma asal installernya sanggup, dengan didukung prosesornya tentu. Layarnya? Bisa lewat iPad. Akan lebih bagus lagi jika kita bisa bertemu orang yang tidak sekedar pengguna tetapi tahu persis hal hal teknis dan matematik seperti soal signal prosesing. Kalau Iwan, dia mengaku tak punya dasar dan hanya try and error memakainya. Akan lebih menarik tentu bila kita bisa bertemu dengan orang yang tahu teknis dan matematis tentang player ini.
Anda tertarik? Coba saja dahulu free trialnya. Setelah itu, beli dan mulailah berimprovisasi, mencoba membuat racikan suara sendiri.
