Ponsel untuk audiophile? Nah, ini baru kalimat segar untuk telinga kita yang penyuka musik. Ini menandakan bahwa pembuat ponsel kini kian aware dengan bagaimana membuat ponsel buatan mereka kian mempesona dengan menggaet juga pasar pecinta musik yang kritis dalam menilai kualitas suara. Istilah ponsel audiophile ini mengemuka saat lahir model ponsel MIAD 1 yang dibuat Moondrop.
Banyak juga tentu ponsep ponsel yang kini beredar di pasaran, dalam hal kualitas suara sudah baik, sesuai apa yang menjadi keinginan pasar. Umumnya memang berkisar kepada suara yang tampil besar dan punya bass tebal. Terakhir, kami telah mereview dua ponsel Sharp yang sama sama diberkahi teknologi tata suara Dolby Atmos. Kesan suaranya, lebar, bertenaga, tetapi tetap jernih. Memang lebih ditujukan untuk menonton film dengan sajian suara yang punya dimensi, untuk ukuran sebuah ponsel. Kini bagaimana kalau untuk audiophile yang pingin dengar stereo bernuansa panggung/live?
Sosok MIAD 01 tentu sudah baik dalam hal kualitas suara hifi-nya. Tak kalah dengan ponsel ponsel terdahulu yang ditampilkan merk Samsung, Apple atau Sony misalnya, yang boleh dikatakan mendominasi pasar – termasuk dalam hal tata suara ponsel.Tetapi mereka masih belum berani menyatakan bagaimana suaranya bisa dikagumi audiophile murni. Kalau Moondrop berani. Memang benar suaranya demikian, itu urusan nanti (mungkin).
MIAD 01 ini dikatakan sebagai first phone dari Moondrop – yang lebih dikenal akan earbud (yang desainnya eye catching dan unik dan produk produk IEM-nya. Sayangnya, Moondrop, di websitenya – belum mau mengatakan kapan model ini akan diluncurkan. Hanya ada tulisan, “Coming soon”. Tetapi dari teaser yang ada di websitenya, Moondrop menyebut model ini dengan ‘5G Hi-Fi Mobile Audio Device’. Dengan adanya kata ‘hi-fi’ ini kita tentu langsung yakin bahwa ini ponsel didesain dengan memperhatikan suaranya bila memplayback file audio, khususnya yang berresolusi tinggi – dengan tampilan suara juga tinggi (apa adanya).
Kemunculannya tentu saja tidak sekedar membuat kepo para pecinta musik, khususnya audiophile atau music lover – tetapi juga akan menggelitik para pabrikan pembuat ponsel untuk mencari tahu bagaimana kualitas suaranya, khususnya Apple dan Sony dan tak kalah juga tentu Sharp, yang belakangan ini terlihat ingin berinovasi juga di sisi audio pada ponselnya. Mereka akan mencari tahu, apa yang membuatnya bagus (bila memang demikian bagus suaranya). Apakah ada di DAC-nya atau koneksinya? Yang kami yakini, model ini akan mempertahankan pola koneksi dengan kabel, misalnya dengan menyediakan koneksi jek untuk headphone untuk itu. Ini karena media kabel sampai kini diyakini lebih hebat dalam mengalirkan sinyal audio.
Ada merk seperti Sony Xperia 1 yang memakai jek headphone di phonenya.Ini adalah model yang mendukung audio hi-res melalui kabel atau non kabel (wireless) seperti melalui Bluetooth 5.3 dengan LD, AptxHD, aptx Adaptive dan kode kode LDAC. Kita tunggu saja, siapa tahu malah mengagung-agungkan nirkabel seperti yang banyak di pasar kini.
Nah, ada satu hal menarik tentu yang akan menghiasi rupa ponsel yang akan muncul di tahun 2024 ini, yakni bisa kian memendekkan jarak perbedaan kualitas suara bila dibandingkan dengan pemutar audio (hi -res) yang memang khusus untuk memutar musik. Untuk menyamakan, hampir tidak mungkinlah karena ponsel didesain multifungsi, tidak spesialis ke audio. Sama seperti bila kita ke seorang dokter spesialis dengan dokter umum, dimana tentu salah satu pemandangannya adalah, biaya konsultasi seorang dokter spesialis lebih mahal. Tetapi sebuah ponsel hifi apakah harganya akan selalu di bawah harga pemutar hi res ? Belum tentu memang.
Tetapi tentu kita ingin mencobainya, dan tentu tergelitik membandingkannya dengan pemutar file hi res, dan juga ponsel lain yang dimata telinga kita, suaranya ciamik.
