Meninjau Sisi Menarik Ponsel 4K – Sharp AQUOS R8s

Comment
X
Share
Share with your friends

Redaksi menerima sebuah ponsel keluaran Sharp, R8s. Model ponsel seharga 8 jutaan Rupiah(untuk kapasitas 8GB/256GB). Ini adalah satu model di  jajaran ponsel kelas mid fi jika di audio. Dia bukan yang murah tetapi juga bukan yang flagshipnya Sharp. Bobotnya ringan saja di 1.79 gram. Dia bisa saja dimasukkan dalam daftar ponsel cepat di kisaran harganya dengan memori(256 gigabyte) dan Ram besar(8 Gigabyte), serta platform mobile Snapdragon 8 Gen 2.

Terus terang saja, kami lebih tergarik kepada  bagaimana Sharp mendisain sebuah perangkat hiburan portable, yang bisa memutar film dan music – dalam rupa sebuah ponsel. Haha, jadi kami tidak memandang dahulu sisi ponselnya malahan.  Maksudnya jelas, yakni bagaimana level bobotnya dalam memberi hiburan, bukan kepada tinjauan teknis semata, walau kemampuan menghibur juga tergantung spesifikasi teknisnya.

Jadi merujuk saja pada bagaimana nikmatnya menonton gambar film, menikmati dimensi suara film dan music, merekam music yang dikeluarkan sebuah system stereo high end, melihat seberapa bisa dia menjadikan seorang awam dalam fotografi atau video, menjadi merasa seperti seorang photographer dan videographer. Juga membandingkan kualitas hasil rekaman suara dengan ponsel lain sekelasnya.

Sebelumnya, mari kita unboxing dia. Yup, kami buka boksnya, dan kami temukan sosoknya yang terbilang ringan (1.79 gram) dengan lengkungan manis di sudut-sudutnya. Dia mudah digenggam dan tidak licin. Ada tiga garis putih di sisi kiri dan satu di sisi kanan. Saat pertama kami hidupkan, di proses penyiapan pengaktifan ponsel,  dia sudah menawarkan untuk bertukar data dengan ponsel kita sebelumnya.

Tak kami temukan stik pembuka slot SIM CARD. Ternyata untuk membuka slot ini, cukup  menyongkelnya dengan jari. Cara ini mudah tentu, jadi kita tak perlu pusing mencari stik pendongkel slot kartu SIM. Hanya saja perlu berhati-hati, jangan sampai kita lengah, dan orang lain mudah saja mendongkel dan mengambil SIM kita.

Slot SIM Card, cukup mendongkel dengan jari

Lensa Foto

Sharp meletakkan  lensa kamera  utamanya tepat di tengah, agar bila kita ingin memotret tepat sejajar dengan sudut pandang, akan kian mudah. Kamera yang main di 50 juta piksel ini memiliki 7 lapis lensa untuk  menangkap cahaya secara lebih presisi plus  mengurangi distorsi.

Disisi kiri sensor gambar lensa, ada satu lensa wide angle yang main di 13 juta piksel. Lensa ini juga punya  sensor  spektrum 14 inci yang bertugas mendeteksi cahaya agar warna foto hasil jepretan kian mendekati warna aslinya.

Untuk foto, ada pilihan resolusi 8.3 M (sekualitas gambar 4K) di format 16 : 9. Lebih besar lagi, ada 12.5M di format ratio layar 4:3 dan 9.4M di format 1 : 1. Dengan sudah 4K, tentu menawan karena gambar bisa kita  tampilkan pada sebuah TV 4K layar besar, atau bila kita ingin hasil foto kita cetak, seperti dalam rupa spanduk, dan lain lain, tentu gambarnya tidak (mudah) pecah.

Kamera ini sudah menerapkan teknologi AI (Artificial Intelligence), yang berguna misalkan bila anda memfoto hewan, dimana kamera dapat melacak focus subjek bisa secara otomatis didapatkan pada seluruh bagian tubuh, termasuk mata dan wajah sang hewan. Ini pas untuk para penyuka hewan peliharaan yang gemar mengabadikan hewan ini.

Hal lain yang juga menarik, Sharp menawarkan gambar hasil jepretan tersimpan dalam format RAW. Bagi anda photographer atau yang suka mengolah foto, termasuk mendisain dengan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop – tentu format ini tidak asing lagi, karena merupakan format mentah yang paling memperlihatkan tampilan dan resolusi asli gambar aslinya (belum terkompresi seperti bila dengan JPG).Artinya, kita bisa lebih bebas berkreasi dengan mengedit-edit foto ini dengan resolusi tetap tinggi.

Ada fasilitas Watermark untuk menandai foto dengan tampilan  logo Aquos, waktu pemotretan dan informasi spesifikasi shooting. Sayangnya, kami tak menemukan fasilits tambahan semacam fitur custom yang membuat kita dapat  menuliskan nama, tempat atau keterangan lain yang lebih bersifat ‘saya banget’.

Satu menu menarik adalah Prioritize release. Disini kamera akan langsung otomatis menekan shutter(njepret) ketika gambar sudah focus.Jadi tak perlu juga kita memelototi layar untuk kemudian menekan tombol shutter.

R8s juga boleh dibilang ponsel HDR, yang bisa diaktifkan otomatis di menu setting foto/video. Kami coba bandingkan gambar dengan HDR dan tidak. Bukan pekerjaan mudah membedakannya. Saat melihat gambar dengan pencahayaan langsung, terlihat bahwa dengan HDR gambar  lebih detil dan lebih jernih.

Fitur lain pendukungnya, seperti Auto night(membuat gambar kian terang, jika cahaya sekitar terbilang minus), Intelligent Framing(menyimpan foto yang telah dikoreksi) dan menu lain seperti Histrogram, Clipped white, High precision focus display, Touch tracking focus, Face/eye focus, Food blur adjustment dan QR code/Barcode Recognize.  Ini tentu sederet fitur menarik, khususnya bila kita penyuka fotografi.

Hiburan video

Untuk video, anda bisa membuat video sekualitas 4K, Full HD  atau standar definition, ada yang 1.6 M atau 1.2 M. Resolusi 4K  tentu saja memakan memori simpan paling besar ketimbang yang lain. Maka lebih baik bersiap dengan kardu SD card berukuran besar. Ini bagi kami menarik, beda dengan banyak ponsel pada umumnya, karena resolusi layar yang detil dan resolusi tinggi, menyemangati kami untuk membuat video. Belum lagi bila kami ketahui kemudian, hasilnya rekamannya menawan saat diputar di TV 4K. Menariknya, frame rate-nya bisa otomatis (Auto di 60 fps ke 30 fps). Format seperti Full HD kita ketahui biasa bermain di frame rate 25 fps.  Resolusi 4K bermain di 60 fps.

Dia sudah dimodali  fasilitas seperti Video Stabilization(mengurangi efek guncangan kamera saat merekam), Audio recording (menarik, karena suara dari objek bidikan bisa kita sertakan di hasil rekaman atau tidak, terserah kita), lalu Wind Noise Cut (yang mereduksi pengaruh angin dan noise lain selama rekaman video, sehingga suara utamanya lebih mudah didengar). Fasilitas ini otomatis jadi ikut non aktif saat kita menonaktifkan Audio recording non aktif).Disinilah anda akan temukan menu Focus on Face, seperti info diatas.  Oh ya, kalau suatu kali anda menon-aktifkan menu Audio Recording saat ingin merekam video (dimana video anda jadi tak bersuara), jangan lupa untuk mengaktifkannya Kembali. Ini jaga-jaga kalau kalau di video selanjutnya yang akan anda ambil, suaranya  juga anda perlukan.  Kami sempat lupa, dan mau ‘nangis bombay’ kala video penting yang kami rekam, ternyata tak ada suaranya. Ternyata kami lupa mengaktifkan Kembali Audio Recording di menu rekam video.

Videonya :

https://www.youtube.com/watch?v=FaZI_9Q8WbE

Dua menu AI kami temukan disini, yakni AI Live Story (yang otomatis mengedit dan menyimpan video pendek film kita, bekerja hanya di frame rate 30 fps) dan AI Live Shutter(secara otomatis mengambil foto, saat sebuah video difilmkan, juga bekerja hanya di 30 fps).

Baterei

R8s punya baterei lumayan kuat(tertulis di 4570mAh). Berapa lama dia sanggup bertahan, tentu saja tergantung lama pemakaian dan apa yang dioperasikan/mainkan, seperti apakah untuk game, nonton film atau musikkah, atau hanya sekedar chatting biasa. Sebagai gambaran saja, kami pernah coba saat baterei penuh, ponsel kami pasang standby sejak jam 10 pagi,  hingga keesokan harinya di jam 7 pagi (21 jam). Level batereinya masih 93 persen. Baterai ponsel ini dapat diisi dengan power wireless Qi yang dikenal praktis dengan hanya menaruh bodinya diatas power Qi ini.  Menariknya lagi, ponsel ini juga bisa berbagi daya dengan ponsel lain yang anda miliki asal mendukung pengisian daya nirkabel Qi.

Menyimak Dolby Atmos

Nah, ini lagi yang bikin penasaran. Seberapa nikmat suara Dolby Atmos di sebuah ponsel. Apakah nyaris tak berbeda dengan ponsel non Atmos?  Nah, mari  berselancar di Youtube, putar trailer trailer  film yang sudah Dolby Atmos. Kami bandingkan dengan ponsel seperti dengan Samsung Note 10+. Bagi kami, untuk film R8s lebih lebar dan dimensi suaranya lebih terbentuk, lebih dynamic. Akan tetapi untuk suara yang lebih focus di music, kami lebih memilih Note 10+.

Coba saja putar satu lagu satu sumber YouTube channel yang sama, misalnya dari Genesis, seperti konsernya di tahun 2007 dan pilih lagu In The Cage. Bagaimana kesan anda? Kami pakai earbud Sennheiser CX07 yang tersambung wireless di kedua ponsel ini. Bagi kami, suara perkusi  lebih terkesan depth, tebal, dan  galak di R8s. Tetapi untuk detil dan kejernihan, kami lebih suka Note 10+.  Ya, untuk kesan menghiburnya, R8s lebih menyenangkan hati, khususnya saat memutar video rekaman konser atau unplugged. Inilah rupanya berkah dari Dolby Atmos bahkan di sebuah mesin penghibur mini ini.

Oh ya, R8s punya  layar 6.39 inch ini memakai Pro IGZO OLED, dengan kemampuan pemutaran hingga 240H. Disini  kita dapat menontn film dengan peak brightness di 1300Nit dan contrast ratio 13 Mil : 1.

Kami nyaris sedikit merasa miris, Ketika memutar 2-3 trailer film di YouTube yang tema gambarnya ‘4K’ bodi belakangnya terasa sedikit menghangat. Jadi bertanya,  bagaimana sistem  pendingin ‘ruangan’ di dalamnya agar hawanya tetap sejuk?  Ternyata ini mungkin ‘sapaan salam perkenalan saja’ karena selanjutnya, kami pakai seharian ngebut dengan gaming atau foto foto dan putar film di YouTube, kesan hangat perlahan tidak muncul. Dia sudah dimodali system pembuangan panas dengan menyalurkan udara panas melalui thermo ring yang ada di sekeliling kamera.

Untuk foto, sungguh suatu kenikmatan sendiri saat menyadari kita tak perlu khawatir kalaupun berada di area yang minim pencahayaan, ponselnya seperti dapat memberi bantuan dari dalam, belum termasuk bila kita menyalakan flash. Selanjutnya, kita dapat masuk langsung saja ke menu Aquos Tricks yang ada di menu Setting. Disini Sharp berbagi tips untuk fotografi terutama.

Untuk digunakan dalam siaran di media social, dia pun punya kelebihan yang terlihat, seperti gambarnya yang punya resolusi tinggi, detil sampai ke detil kumis dan alis mata yang memutih, seringkali otomatis menyesuaikan cahaya. Ini membuat tambah semangat.

Kesimpulan

Pada pandangan pertama, kami memang belum jatuh hati. Tetapi begitu melihat kekuatan kamera ini pada daya menghiburnya dan bisa menggoda kami untuk terus ‘sat set’ merekam video, mengambil gambar dan merekam suara, jadi juga kami menyukainya.

Untuk sebuah ponsel, R8s dapat menghasilkan  gambar rekaman video yang tampilan warnanya terbilang kaya, alami, sedangkan di playback suara untuk video bukan hasil rekaman, terbilang baik. Dia punya konsep tata suara yang membuat  pendengar relatif lebih bisa terlibat, dibanding beberapa ponsel lain.  Ya, di pekerjaan seperti merekam suara, mendengar music atau mendengar  dan merekam video, di tingkat harganya, dia terbilang ‘make sense’lah.

Perbandingan foto (tanpa efek/edit) antara R8s (kiri) dengan Galaxy Note 10+

Pernah tak sengaja, R8s ini terjaduh dari ketinggian kurang dari 1 meteran diatas sebuah lantai marmer. Duh, mengkhawatirkan, karena ini ponsel pinjaman. Ternyata, tak kami temukan satu lecetpun pada bodi dan display. Bodinya termasuk kuat.

Memang ada sisi minus selama kami gunakan, seperti kami tidak menemukan aplikasi recorder untuk suara bawaan, yang sering sudah ada begitu kita siap mengoperasikan sebuah ponsel baru. Ada juga kami temukan,    jika kita tengah berada di menu Foto atau video, dari menu bidikan jika ingin  ke menu setting, kita harus keluar dahulu dari menu ini dengan menekan tengah layar. Tidak ada menu Back. Dari menu bidikan foto/video, kitab bisa ke menu video foto dengan menswap layar ke kiri. Di sisi lain, ponsel ini hanya membuat 1 kartu SIM, dan tak ada tempat untuk menyimpan kartu memory eksternal. Padahal, ini ponsel yang bermain perekaman video resolusi tinggi, tentunya butuh ruang ekstra tinggi.

Hal lain, tentu saja kita perlu juga memfamiliarkan diri dengan navigasi model baru yang tentu berlainan dengan bila bernavigasi seperti dengan ponsel Samsung Galaxy misalnya.

 

 

Read Also

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *