PRA JIAVS 2025 – 7-9 Nopember 2025, di Fairmont Jakarta
Pengantar redaksi :
Auvindo menjadi salah satu media partner dari Jakarta International Audio Video Show (JIAVS) 2025. Salah satu bentuk partisipasi dalam pemberitaan untuk pameran tersebut, di tiga hari satu kali kami akan menurunkan berita tentang IHEAC Show. Di pra pameran, kami akan tengahkan cerita menarik dari pameran IHEAC sebelumnya. Ada yang menyebut pameran IHEAC pertama itu adalah yang di tahun 2007 di Hotel Mulia, walau ada juga yang menyebut pameran pertama IHEAC adalah di hotel Four Seasons di tahun 2006.
Di edisi pembarep, kami turunkan cerita tentang perangkat mewah yang pernah mengisi pameran IHEAC dan menjadi cerita. Salah satunya adalah turntable Transrotor Artus.

Robert Ensel cukup membuat heboh pengunjung lantai Mezzanine, Hotel Mulia Senayan saat gelaran IHEAC Show 2007 – dengan membawa sebuah turntable yang harganya sudah mencapai milyaran Rupiah saat itu, Kata ‘Royal’ini bila kami cari sekarang ternyata tidak ketemu. Adanya Transrotor Artus FMD (bila kita lihat di websitenya). Mungkin tambahan Royal ini untuk mengatakan bahwa saat itu model ini masih menjadi model prototipe (karena saat pameran hanya dipajang, tidak diputar). Robert mengakui ini memang masih prototipe saat itu, dan baru kali pertama ini di pamerkan. Kini, harganya seperti tertera di webnya, ada di $200,000.00.
Turntable yang desainnya sangat menarik mata ini dibawa jauh jauh dari Jerman oleh Robert ke arena IHEAC show di room salah satu exhibitor show, Ultimate Audio Video.
Robert tentu salah satu orang penting di Transrotor, walau dalam interviewnya dengan media Audio Lifestyle(majalah cetak Dimana penulis – Gatot Susetyo- bekerja saat itu), dia mengaku hanya sebagai seorang teknisi biasa. Dari cerita dan pengetahuannya saat itu, dia tentu lebih dari seorang teknisi biasa karena sanggup bercerita banyak hal termasuk hal teknis dan tentang apa mimpi sang desainer Transrotor – Jochen Rake – kepada kami dan juga pengunjung pameran IHEAC audio saat itu.

Penulis bertanya tentang apa prioritas Jochen dengan membangun turntable yang menawan mata ini. Menurutnya, Transrotor mementingkan penampilan yang sanggup menyita perhatian. Walau prioritas, ternyata bukan itu yang utama. Nomor satunya, bisa ditebak – adalah kualitas. Kualitas kelas atas, ini yang diinginkan pak Jochen.
‘Kualitas itu nomor satu tetapi ada sisi lain yang ingin kami bangun adalah art and science. Desainnya harus menarik perhatian, seperti dalam hal finishingnya. Ini tentu menyita banyak waktu, tetapi kami ingin agar pertama kali orang melihat akan bertanya dalam hatinya, ‘wow, ini turntable atau sebuah karya seni?”kata Robert. Jochen berambisi membuat satu model turntable yang desainnya masterpiece.
Mari lihat profil postur Transrotor Artus. Turntable ini didukung dengan 8 kaki yang menyatu dengan platform pemutar serta platform platter Desainnya dipersiapkan agar jago dalam meneruskan informasi musik yang diambil dari permukaan rekaman dengan distorsi yang sangat rendah dan tidak banyak terganggu resonansi akibat ruangan maupun perangkat.
Melihat posturnya, sempat terbayang betapa sulit memasangnya. Memang demikian? Menurut Robert tidak terlalu sulit, Cuma perlu waktu sekitar dua jam, asal mengikuti petunjuk di manual book serta foto yang disertakan.
Ciri khas desain yang membuatnya menonjol dari yang lain, adalah Free Magnetic Drive. Mari kita bicara saja tentang desain free magnetic drive. Free Magnetic Drive adalah sebuah pelat aluminium, motor, flywheel, dan magnet di atasnya( persis seperti yang diterapkan di model sebelumnya dari Transrotor, yakni Rondino).
Ini adalah konsep atau sistem penggerak tanpa kontak langsung antara motor dan platter, yang kata Robert bertujuan untuk menghilangkan getaran mekanis yang mengganggu kualitas audio. Sistem ini memanfaatkan gaya magnet untuk mentransfer tenaga secara halus dan presisi. Hasilnya adalah putaran yang stabil dan senyap, memungkinkan reproduksi suara analog yang luar biasa jernih dan alami. Inovasi ini menjadikan Artus Royal bisa menjadi pilihan utama bagi pencinta musik yang menginginkan performa sonic yang akurat dan alami.
Phono stage dan Cartridge
Turntable Transrotor Artus Royal (alias Artus FMD) memiliki bagian atas yang datar dan halus dengan dual armboard—dapat dipasang dua tonearm, baik 9″ maupun 12″—pada struktur chassis aluminium-akrilik tebal dan platter akrilik 80 mm, serta sistem suspensi kardanik khas Transrotor .
Untuk tonearm, Transrotor tidak memproduksi sendiri melainkan menggunakan versi khusus dari merek terkemuka seperti Jelco atau SME. Pada Artus, pilihannya bisa Transrotor TR‑800 S (berbasis Jelco SA‑250) atau TR‑5009 (modifikasi SME‑309), yang dipilih dan dirakit ulang di pabrik Transrotor untuk mendapatkan sebuah kualitas dengan tingkat toleransi tinggi .
Sedangkan cartridge standar yang disandingkan dalam paket “Royal” adalah Transrotor JR Tamino—cartridge Moving‑Coil kelas atas dengan cantilever boron dan output rendah (0,5 mV), dikenal karena reproduksinya yang kaya, presisi, dan penuh dimensi .
Menurut Robert, kombinasi Artus Royal ini menyajikan sistem turntable magnetik high-end, tonearm presisi, dan cartridge MC berkualitas tinggi—dirancang untuk performa audio papan atas.
Inilah cerita dari Transrotor Artus Royal (atau disebut model Transrotor FMD) dari arena IHEAC Audio Video Show pertama di tahun 2007.
Undangan ke JIAVS 2025
Teman teman, anda diundang hadir di Jakarta International Audio Video Show (JIAVS) 2025 tanggal 7-9 Nopember 2025 di Fairmont Jakarta. Kunjungi website IHEAC di www.iheac.i.d
Sampai jumpa di Fairmont Jakarta