Review Streamer All in One Matrix Audio TS-1

Comment
X
Share
Share with your friends
Display VU meter pada Matrix Audio TS-1 berfungsi sebagai indikator visual level sinyal audio yang sedang diputar. VU meter ini membantu pengguna melihat secara real-time dinamika dan intensitas musik, sehingga memberi pengalaman mendengarkan yang lebih interaktif dan menyenangkan. Selain fungsi praktis, tampilan VU meter juga menambah kesan estetis retro-modern yang membuat perangkat ini lebih menarik secara visual.

 

Sekarang jamannya anak muda main personal audio dan streaming. Perangkat yang mereka mainkan lebih ke streamer, DAC dan headphone amplifier.  Inilah yang dilirik Matrix Audio dengan meluncurkan perangkat all in one, TS-1.  Dia menggabungkan streamer, DAC, dan headphone amplifier dalam satu sasis/perangkat. Streamer berukuran kompak dan berbobot 2.9 kilogram ini Auvindo jumpai di showroomnya Intium Indonesia di kawasan barat Jakarta. Menariknya, dia juga kita gunakan untuk home audio.

Main TS-1, kita diajak main audio high end tanpa ribet. Cukup menghubungkannya ke speaker atau headset kita. Lagunya, kita ambil dari penyedia streaming hi res seperti Tidal, Qobuz, Spotify dan lain lain melalui smartphone dan lain lain. Mari tengok ke belakangnya. Disitu ada lima input audio: Optical, Coaxial, USB Audio, HDMI ARC, dan RCA analog (Aux In). Output-nya mencakup dua keluaran headphone (4.4mm balanced dan 6.35mm unbalanced), RCA dan XLR line out untuk koneksi ke amplifier atau speaker aktif, serta satu keluaran khusus untuk subwoofer. Line out dapat diatur sebagai fixed atau variable untuk konfigurasi sistem yang fleksibel.

Terminal input-output Matrix Audio TS-1 menarik karena dilengkapi konektivitas lengkap, mulai dari port digital (USB, coaxial, optical) hingga analog, serta dukungan koneksi nirkabel modern seperti Wi-Fi dan Bluetooth. Dengan fleksibilitas ini, TS-1 bisa dengan mudah terhubung ke berbagai perangkat personal audio maupun sistem hi-fi, menjadikannya pusat kontrol streaming yang praktis dan serbaguna.

 

Penyuka bass, tambah dimanjakan dengan adnaya output khusus subwoofer (yang cut-off nya ada di kisaran 150 Hz). Maka, kalaupun speaker yang kita gunakan termasuk speaker kecil, bass yang tampil akan membuat system kita seperti sebuah system berukuran lebih besar darinya

Walau menyatukan ketiga fungsi tadi, TS-1 memisahkan sirkuit analog dan digitalnya, sehingga antar kedua sirkuit tidak saling menginterferensi, sekaligus mempermudah proses pendinginan mesin. Dia memakai   dual chip AKM4493SEQ per channel dalam konfigurasi full balanced.

Suara Matrix TS-1 bila dipasangkan dengan speaker Wharfedale Evo 5.2 menampilkan karakter yang seimbang dengan midrange hangat serta bass penuh khas Evo 5.2.

 

Satu kelebihan lain yang kami jumpai, ada di output impedance-nya yang rendah (sekitar 1 Ω). Ini tentu menarik, khususnya untuk  headphone yang termasuk sensitif / IEM hingga headphone yang punya tingkat impedansi tinggi.

Kami mengamati alur koneksinya dant erlihat mudah di pengoperasiannya, dan kalaupun memakai kabel, hanya memainkan plug and play. Di tampilan displaynya, kita bisa menampilkan Vu meter yang besar di displaynya.  Untuk suara, satu yang menarik, dimana saat itu kami gunakan speaker terbarunya Wharfedale, Wharfedale Evo 52 yang memakai tweeter AMT – karakter transparannya tampil. Hal menarik lain, ada di kejernihan dan fokusnya suara. Kesan imersif  dan detil juga ditampilkannya, dengan bass yang padat.

Ini yang menarik dari TS-1. Selain fungsinya yang all in one (menggabungkan streamer, DAC, amplifier headphone dan storage SSD internal) tadi, diasupkan rekaman rekaman berkualitas baik, ternyata sanggup menampilkannya dengan baik .

Paslah model  seharga 38.5 juta Rupiah ini memang untuk anak muda pecinta musik digital, gaming, dan streaming: praktis, stylish, tapi tetap audiophile.

 

Read Also

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *