Salah satu room yang mempesona jika bicara home theater, saat JIAVS 2025 adalah roomnya Audio Jaya di Opal 2. Masuk ke ruangan ini, ada ‘monster’ projector, JVC DLA NZ-900. Melihat demonya, duhh ini proyektor untuk yang bener bener enthusiast di home cinema.
Speknya aja bikin geleng-geleng. Dia pakai tiga panel D-ILA 0,69 inch generasi ketiga untuk resolusi native 4K (4096 × 2160). Membopong teknologi “e-shiftX” generasi kedua dengan multi-axis shift untuk bikin gambar setara 8K (8,192 × 4,320) meskipun panel dasarnya native 4K.
Dia punya mesin “8K Scaling”JVC untuk meningkatkan ketajaman dan detail.Ini juga sangat membantu untuk konten sangat high-res atau untuk memberi kesan “future-proof” ketika konten 8K makin berkembang.
Brightnessnya ada di 3300 lumen, memakai laser phosphor BLU-Escent (bukan lampu tradisional), dengan kecerahan puncak ~3.300 lumen. Umur lasernya sangat panjang (sekitar 20.000 jam) — berarti lebih awet dan lebih hemat perawatan dibanding proyektor lampu konvensional. Kontrasnya (native tanpa dimming) ada di 150.000 : 1.
Dalam review reviewnya, kami amati, ada yang menilai JVC DLA-NZ900 sebagai proyektor flagship dengan kualitas gambar yang luar biasa, terutama karena kombinasi kontras asli yang sangat tinggi dan kemampuan laser yang memberi kedalaman hitam hampir setara layar bioskop.
Mereka memuji ketajamannya yang ekstrem berkat teknologi 8K e-shiftX generasi terbaru, yang membuat detail terlihat sangat hidup meskipun sumber kontennya bukan 8K. Performa HDR-nya dianggap kelas atas, dengan Frame Adapt HDR dan kontrol laser 101 level yang memungkinkan setiap adegan—baik gelap maupun terang—tampil stabil, dinamis, dan sangat akurat.
Lensa all-glass premium dan fleksibilitas instalasinya (zoom besar dan lens shift lebar) membuat proyektor ini mudah ditempatkan dan tetap menjaga kualitas optik terbaik. Kekurangannya hanya pada harga yang sangat tinggi dan bodi besar, tetapi hampir semua reviewer sepakat bahwa kualitas visualnya berada di level referensi untuk home cinema serius.
