Perhelatan Gebyar Sale “Sambut Hari Raya” dari tanggal 24 sampai 31 Maret 2024 yang digelar Malang Audio dan Music by Design, selain menampilkan produk baru stok lama (NOS) dari aneka merk terkenal, juga menampilkan produk-produk baru, yang juga datang dari merk-merk bergengsi di dunia audio khususnya.
Maka, seperti halnya di pameran pertamanya 2 tahun lalu di tempat yang sama (Grand Royal Ballroom), kali ini beberapa jenis produk berbeda pun menempati area atau ruang yang berbeda. Menurut Ferry Satria dari Malang Audio, kali ini ruang demo lebih banyak. Ada lima area terpisah, masing-masing untuk produk audio portable, home theatre, stereo dan karaoke.
Di stereo, tampil juga beberapa produk high end, dimana beberapa model kelasnya lebih tinggi dari kelas yang ada di pameran serupa 3 tahun lalu. Merknya, ada seperti dari Martin Logan, Magnepan, Xavian dan lain lain. Jika bicara jenis, ada perangkat untuk main streaming audio, turntable, speaker, power amplifier dan lain lain. Untuk streaming, misalnya merk Audiolab 7000N yang dikatakan Ferry Satria sebagai streamer sekaligus player yang laris manis dia jual, dimana harga worthed dan kualitasnya bagus. Streamer kelas budget ini juga berhasil mendapatkan award dari WhatHiFi beberapa tahun lalu.Di perhelatan ini, proyektor dan layar pun akan tampil. Untuk proyektor, tampil JVC yang memakai teknologi laser. Sedangkan layar, memakai merk Anylinx.
Di bawah ini ada beberapa produk high end audio baru yang sudah pasti akan tampil.
Xavian Prometeo
Ini adalah salah satu karya flagship Xavian dalam pengalamanya 20 tahun lebih membuat speaker. Memakai tweeter soft dome yang dibuat khusus untuk Xavian oleh merk top Italia, Audio Barletta. Dalam reviewnya dikatakan bahwa kuartet (4) driver bassnya mudah dalam menampilkan suara yang depth, solid dan detil. Ini adalah salah satu model Xavian yang punya energi tinggi, baik di bobot dan power.
Martin Logan CLX
Ini adalah speaker elektrostatik full range yang memiliki DualForce double-diaphragm, triple-stator electrostatic transducer dan teknologi low-frequency dipole-stabilization. Mudah dijodohkan dengan amplifier kelas A solid state atau SE, push pull ultra linear. Dalam sebuah reviewnya, ada yang mengatakan,” The CLX Art never sounded thin, too harsh, jumpy, bright or bumpy like many other panel types”.
Sejak 1983, Martin Logan telah memperkenalkan teknologi elektrostatik ini ke pasar dan sambutannya sangat baik.
Streaming Cary Audio DM800
Inilah salah satu yang memberi pemandangan lain di pameran Malang Audio kali ini, memperlihatkan salah satu wajah dunia audio kini dimana penikmatnya ada yang suka main streaming. DM800 adalah streamer, yang bisa menstreaming musik favorit, baik melalui Spotify Connect, TIDAL Connect, dan Qobuz integration, atau bisa juga di pilihan lain dengan memakai vTuner, Airplay, serta sumber lain yang didukung aptX Bluetooth. Dia juga sudah mengantungi sertifikasi Roon Ready, DLNA compatibility, serta playback USB-HDD/SD.
Turntable Vertere SG-1
Inilah salah satu yang akan turun, selain model lain yakni DG-1. Dia memakai motor synchronous berkecepatan tinggi dan memiliki struktur yang mengisolir platformnya bagian record playing dari aneka getaran atau gerakan dari luar, baik internal perangkat maupun eksternal. Dilengkapi motor drive power supply eksternal. Sistem platternya memakai platter aluminium setebal 3mm. Model ini bisa diupgrade ke model yang diatasnya, RG-1 dengan hanya mengganti main bearing dan bagian platter.
Vertere DG-1
Inilah model lain turntable yang mewarnai Gebyar Sale, yakni dari Vertere Acoustics. Ini adalah merk dari Inggris dimana sang CEO-nya adalah Touraj Moghaddam, seorang desainer audio sekaligus pengusaha yang cukup terkenal, dan menjadi co-founded dari perusahaan Roksan. Touraj adalah ahli desain audio yang membantu kelahiran dua model Roksan, yakni Xerxes dan Radius. Juga tonearm Nima dan Sara.
Setelah pamit dari Roksan, dia membangun merk Vertere, lalu melahirkan beberapa model, sebut saja misalnya RG-1 Feference Groove, lalu SG-1 Super Groove. Juga ada DG-1 Dynamic Groove ini, yang disebut-sebut sebagai ‘most affordable design”, dan menawarkan kelebihan seperti mudah diset up dan digunakan, juga memuat banyak pemikiran inovatifnya Touraj, seperti desain yang ‘futuristic looking plinth’ yang terbuat dari tiga layer cast acrylic. Lalu illuminated push-button-type on/off dan speed control switch, serta user-selectable mood lighting (yang menyebabkan lapisan alas yang bening bersinar dengan cahaya putih lembut saat DG-1 dicolokkan).
Ypsilon power amp Hyperion
Ini adalah power amp monoblok barunya Ypsilon yang memiliki desain hybrid dengan dua tahap penguatan. Tahap pertama menggunakan satu tabung triode ganda berimpedansi rendah—6H30 atau 5687. Tahap penguatan pertama ini menggunakan triode ganda impedansi rendah yang digabungkan ke output stage dengan transformator silver interstage bandwidth lebar. Ini adalah high power hybrid monoblock amplifier yang disebut bermain pada level yang ekstrim dari Ypsilon. Outputnya bermain diatas 370 Watt (@ 8 Ohm & 1150W @ 2 Ohm).
Quad Revela 1
Akhirnya, setelah sekitar 7 tahun lebih absen dari membuat speaker, Quad, sebuah brand Inggris, membuat lagi speaker yang dinamakannya Revela 1 (juga membuat Revela 2). Memakai teknologi True Ribbon untuk driver frekuensi tingginya. True Ribbon ini bekerjanya dengan memposisikan pita aluminium foil tipis dalam medan magnet berkekuatan tinggi, yang melalui dimana sinyal audio mengalir dari amplifier. Ini adalah speaker monitor bookshelf klasik yang memakai woofer 6.5 inch dan dilengkapi stand optional.
Emotiva MR-1L
Emotiva, brand amplifier (AV receiver) asal Amerika Serikat ini dikatakan Ferry Satria menggoyang pasar amplifier home theatre, khususnya di Jawa Timur karena dengan harga yang relative lebih rendah dari beberapa amplifier branded lainnya, tetapi kualitasnya diatas harganya. Tak heran sampai kini, Malang Audio masih memegang merk ini.
MR 1L adalah AVR yang bermain di 9.2 channel dengan prosesor surround yang diklaim ‘audiophile grade’ dan 9 channel amplifier power dari kelas A/B yang dibenamkan dalam satu sasis. Memakai trafo power toroidal 660 VA. Tak heran bila Ferry mengatakan bahwa dengan sistem ini ruang home cinema bisa menampilkan suara yang imersif dengan headroom yang ekpansif tetapi bermain efisien. Konsep multi channel surround non kompresi melalui eARC juga memungkinkan alat ini untuk gaming.