Dari International Head Judge SQCC

Comment
X
Share
Share with your friends

Ada dunia audio lain yang tak kalah mengasyikan dan juga ingin kami arungi lebih lanjut. Ya, audio mobil. Industrinya tetap riuh dari tahun tahun, bahkan kami rasa lebih riuh lagi, dengan  adanya kontes kontes audio mobil. Banyak asosiasinya, dan mereka aktif menggelar acara terkait kontes ini, misalnya  pelatihan untuk juri juri kontes ini, seperti yang dilakukan oleh SQCC (Sound Quality Competition Club) tanggal 27 Juli 2024 lalu. Acara ini  bernama  SQCC Internasional Head Judge  dan berlangsung di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta.

Ya, ini adalah acara pelatihan menjadi juri kontes audio mobil di asosiasi SQCC.  Inilah kali kedua SQCC menggelar judge training. Kali ini SQCC mengundang  trainer Mr.Nopporn Thovaskul, President of SQC Thailand. Dia juga President-nya IASCA – sebuah asosiasi kontes audio lainnya.

Acara berlangsung satu hari saja ini  digelar dari pukul 9 pagi hingga 6 sore dan diikuti oleh pehobi audio mobil, installer dan importir serta ATPM. Sebagian ada yang datang dari Malaysia dan China, termasuk presiden director SQCC Asia, Win Eng.

SQCC adalah sebuah asosiasi kontes audio mobil  yang berasal dari Rusia dan Ukraina. Karena kedua negara ini tengah konfilik, kini asosiasi ini dipegang oleh orang Rusia dan berbasis di sana. Jadi, disini kita akan bicara rule ala SQCC. Menurut Nopporn, tak mudah menerapkan rule dari Rusia ini ke Indonesia. Dia sendiri di awal mencoba mengerti konsep dan style dari rules ini, yang dia katakan dalam beberapa hal cukup unik dan  terkesan stylish dari SQCC.  Disini SQCC secara umum hanya berkutat soal urusan kualitas suara, dan bukan mengurus soal kekencangan suara (SPL).

Acara SQCC ini berlangsung 33 sesi, dimana sesi pertama bicara tentang Sound Quality, lalu  2 sesi tentang SQL dan akhirnya di  sesi ke 6 adalah belajar menjurikan di mobil. Disini  ada 5 mobil yang siap diuji dimana secara teknis akan diterangkan oleh Nopporn.

Bagaimana konsep SQCC? Mari lihat beberapa diantaranya.

SQCC menganut konsep terbuka untuk semua orang, untuk mereka yag menyukai suara berkualitas di dalam mobil, dan bukan kepada soal menang-menangan. Asosiasi ini merasa punya kepentingan  agar mereka yang bertanding ini  ini setiap habis ikut lomba, bisa membawa pulang ilmu yang didapatnya dari ajang  ini, yang bisa memacunya untuk ikut lagi di kontes berikutnya.

 

SQCC pun  punya rules(peraturan) yang  diupdate setiap tahun setelah session final berakhir. Seorang juri hanya memakai rulebook dalam menjuri, dan dalam menyampaikan pendapat tentang penilaiannya, dia tidak boleh memakai alasan pribadi dia.  Penyampaiannya pun harus baik.

Di tiap kompetisi/event, nantinya penyelenggara menunjuk head judge. Untuk menjadi  judge di SQCC, seseorang harus punya kualifikasi  sebagai judge, punya sertifikat dari hasil training dan examination, tentu saja ilmu ini didapatkan umumnya dari praktek di mobil dimana dia akan dilihat dalam pemberian nilainya.

Head judge untuk SQC dan event biasanya didapat dari experience. Disini seorang juri harus  memiliki pengalamanan. Dia punya jam terbang tinggi sebagai juri audio mobil, tak perduli umur atau senioritas.

Untuk menjadi judge disini pun dia  harus  bisa ikuti kode etik dengan satu prinsip yakni etik penjurian secara professional.  Di sini dia harus professional dan harus berani memastikan bahwa tidak ada kepentingan  tertentu kepada peserta. Dia disarankan juga untuk tidak menjadi juri di kelas yang juri itu conflict of interest. Atau berada dalam tekanan tertentu.

Seorang juri haruslah bisa mendukung semua proses penjurian. Maka, disini keputusan dari seorang head judge adalah mutlak.  Kalau ada protes/kontroversi, akan diselesaikan berdasarkan rule book SQCC. Disinilah perlunya seorang juri juga  mempelajari ‘hukum’ dari rule ini.

Asosiasi haruslah menggaransi kepada kompetior bahwa juri tidak punya hubungan kekeluargaan dengan competitor lain yang tengah dia jurikan.  Dia juga netral,  tidak punya hubungan terhadap mobil yang dijuri atau yang pernah dia komentari.

Di acara ini juga dibahas bagaimana solusinya bila skor penilaiannya sama.  Juga tentang kemungkinan digunakannya juri ketiga khusus di final bila ada penilaian yang sama. Juri ketiga ini adalah  untuk menjurikan musical track, tanpa memakai technical track. Jadi penjuriannya lbh dari dua kali

Bila Terjadi Protes

Bagaimana bila seorang peserta/competitor ingin melakukan protes? Disini  peserta/competitor ini perlu menandatangani scoresheet dan menyerahkan scoresheet tersebut dengan  diawali pengurangan nilai. Protes itu akan dipotong 50 point dulu. Jika protes valid dan di setujui, kompetitor akan dikembalikan 50 pointnya dari skornya . Protes ini hanya boleh dilakukan competitor di kategori kelas yang dia ikuti. Protes hrs disampaikan minimal 1 jam sebelum awarding.

 

Inilah salah satu warna di gelaran International Head Judge dari SQCC ini.

Read Also

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *