Di ruang demo galeri Ultimate Audio Video di kawasan Belleza Shopping Arcade, Permata Hijau, ada peaker Acapella Campanile 2. Satu yang menarik dari speaker ini bahwa model terbaru speaker ini telah diperbaharui tweeter TV 2 nya. Bahasan tentang tweeter ion ini sempat mengemuka beberapa tahun lalu, salah satunya tentang bahaya dibalik penggunaan kon tweeter ini. Tetapi tweeter plasma ionini tetap dipakai. Sebetulnya, mengapa Acapella sampai terus menggunakan ion plasma tweeter yang jarang digunakan oleh merk lain?
Salah satunya adalah, bila Ion Tweeter 2 ini dipasangkan dengan driver midrange yang dimuat dengan horn dan bagian bass, demi menciptakan ciri suara yang kohesif dan sangat dinamis. Tweeter ion menangani frekuensi atas dengan kejernihan yang terbilang tinggi, sementara midrange yang dimuat dengan horn memastikan integrasi yang mulus dan efisiensi tinggi. Kombinasi ini menghasilkan speaker yang detail sekaligus musikal, yang mampu menghadirkan pengalaman mendengarkan yang nyata.
Ion Tweeter 2 sering dipuji oleh para audiofil dan pengulas karena kemampuannya mereproduksi frekuensi tinggi dengan tingkat realisme dan transparansi yang sulit dicapai dengan tweeter konvensional. Namun, karakteristik uniknya mungkin tidak menarik bagi semua orang, karena beberapa pendengar lebih menyukai kualitas nada tweeter kubah atau pita tradisional.
Tweeter ion, yang juga dikenal sebagai tweeter plasma, beroperasi dengan prinsip yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan tweeter berbasis diafragma yang kita kenall. Alih-alih menggunakan diafragma fisik untuk menghasilkan suara, tweeter ini menggunakan busur plasma bermuatan listrik (ionized air atau udara yang terionisasi) untuk menghasilkan gelombang suara. Hal ini menghasilkan “penggerak” yang sangat ringan dengan massa yang sangat sedikit, sehingga menghasilkan kecepatan, kejelasan, dan detail yang luar biasa dalam rentang frekuensi tinggi.
Fitur Utama Ion Tweeter 2 di Acapella Campanile 2:
*Desain Tanpa Massa
– Karena busur plasma tidak memiliki massa fisik, maka distorsi yang disebabkan oleh inersia mekanis dihilangkan, sehingga menghasilkan reproduksi frekuensi tinggi yang sangat presisi. Inilah yang memungkinkan tweeter untuk mereproduksi detail terbaik dalam musik dengan akurasi yang luar biasa.
*Respons Frekuensi yang Diperluas
Ion Tweeter 2 mampu mereproduksi frekuensi jauh melampaui jangkauan pendengaran manusia (biasanya hingga 40 kHz atau lebih tinggi). Jangkauan yang diperluas ini menghasilkan suara yang lebih alami dan lapang, terutama dengan format audio beresolusi tinggi.
* Distorsinya rendah
– Tidak adanya diafragma fisik mengurangi distorsi harmonik dan intermodulasi, sehingga suara menjadi lebih jernih dan lebih transparan.
*Jangkauan suara yang dinamis
– Tweeter ion dapat menangani transien cepat dengan mudah, sehingga ideal untuk mereproduksi nuansa dan dinamika halus dalam musik.
* desainnya terlihat menawan
– Lengkungan plasma memancarkan cahaya biru redup selama pengoperasian, menambahkan elemen yang mencolok secara visual pada desain speaker.
Tweeter Ion 2 ini dikenal memiliki detail halus dalam rekaman yang sering kali hilang dengan tweeter konvensional. Selain itu nada tingginya terasa alami. : Suara sering kali digambarkan sebagai halus, lapang, dan seperti nyata, tanpa suara kasar atau lelah yang dapat terjadi pada beberapa tweeter kubah logam atau pita. Kelebihan lain adalah di sisi permainan dengan cepat. Saat untuk memulai dan berhenti secara instan (karena desainnya yang tanpa massa) memastikan reproduksi transien cepat yang akurat.
Tetapi untuk memproduksi tweeter ini tidaklah mudah. Dia dikenal rumit dan memakan biaya tinggi. -Tweeter ion ini dikenal mahal untuk diproduksi dan memerlukan rekayasa khusus, yang berkontribusi pada tingginya biaya speaker Acapella. Selain itu dia memerlukan perawatan sesekali, seperti mengganti elektroda, untuk memastikan kinerja yang konsisten dari waktu ke waktu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, di aini termasuk peka terhadap lingkungan. Kinerjanya dapat dipengaruhi oleh kelembapan dan kualitas udara, meskipun Acapella mendesain tweeternya agar kuat dan andal.
