Masuk ke pekarangan rumahnya Diki Arisandi, kita disuguhi pemandangan kendaraan alat berat. Jadi tahu, usaha pehobi audio ini adalah di bisnis penyewaan alat (kendaraan) berat. Masuk ke berandanya, adalah meja meja dan kursi kayu, taman kecil dan sebuah kolam ikan dengan banyak ikan hias besar di dalamnya. Setelah mengobrol, kami pun diundang masuk ke ruang audio dengan menuruni tangga kayu.
Ruang audio ini cukup besar, sekitar 5 x 8 meter, dengan dinding dinding yang ditempeli panel panel akustik kayu berbahan kayu mahoni. Diki banyak berguru dari Kimsan, khususnya di keakustikan ini. Austik ini baru ditambah tambah setengah tahun lalu setelah pindah dari ruangan sebelumnya. Menariknya, dari belakang ke depan, ceilingnya dibuat kian melandai, yang tentu kondusif untuk mendukung keakustikan ruangan.
Auvindo datang bersama IHEAC ke rumah Diki tanggal 23 September 2025 lalu, dalam rangka acara IHEAC Bandung Gathering yang dihadiri sekitar 30 pehobi Bandung dan Jakarta. Salah satu acara kumpul ini adalah dengar bareng system Diki.
Di sistemnya, tampil full FM Acoustic, di speaker, power amplifier dan kabelnya Di meja samping area duduk, ada serangkaian perangkat, mulai dari CD player, system clocking, DAC, turntable, dan conditioner.
“Ini speaker kedua saya sejak main audio. Sudah menikmati dia sampai kini sudah 15 tahun”kata Diki mengomentari speaker FM Acoustic XS-3 yang dia pakai.
Lantai kayu ruangan full kayu dimana bagian depan (untuk alas system) dan di area duduk, dia tutup dengan karpet. Awalnya dia tidak memakai karpet, tetapi untuk menutup bagian lantai kayunya yang agak rusak, dia tutuplah dengan karpet ini.
“Pakai karpet ini, bassnya malah lebih dapat. Suara malah lebih bagus” katanya.
Terlihat, Diki sangat menikmati sistemya ini. Apakah ini tanda bahwa dia sudah sangat puas akan sistemnya ini dan tidak ingin bereksplorasi lagi?
“Sudah puas pak?”
“Belum.. Tidak mungkin puaslah, karena dalam bermain audio, kita tak akan terpuaskan keinginannya.Jadi kalau kata orang bilang begini,”Sistem bapak ada yang kurang ini-itu”. Wah, jangankan kata orang, kata saya saja masih ada yang kurang terus”katanya.
Walau merasa ingin terus bereksplorasi, Diki belum punya rencana mengganti sistemnya. Jadi bagaimana? Paling bermain setting placement atau memainkan panel keakustikan ya.

Diki memutarkan mereka yang hadir di acara gathering IHEAC ini dengan beberapa koleksinya dari layanan streaming musik hi res Tidal. Kami disuguhi tampilan suara yang rileks dari system FM Acoustics, sebuah merk yang perusahaanya dibangun oleh Manuel Huber di tahun 1973. Penguatannya di solid state, tetapi suaranya ada kesan hangat hangat.Tampilannya rapi dan hidup, seperti tengah bernyanyi di depan kita.