Todd Garfinkle Merekam HiRes dengan Alat Portable

Comment
X
Share
Share with your friends

Dari Phantom Audio, salah satu peserta IHEAC AV Show 2024, kami diberitahu bahwa akan datang Todd Garfinkle dari MA Recording.  Kami sendiri saat pameran KL International AV Show 2024 di Kuala Lumpur akhir Oktober 2024 sempat ingin main ke roomnya Todd tetapi tak berhasil menemui roomnya. Seberapa menarikkah profil Todd ini?

Todd Garfinkle (foto : Stereophile.com)

Dengan melahirkan  MA Recording pada tahun 1988 di Jepang, Todd suka merekam dalam ruangan kecil, musik musik  solo, musik awal, barok, klasik, tradisional, dan jazz, tetapi dia buatnya dalam format resolusi tinggi. Perangkatnya tidak banyak, tetapi dia punya satu perangkat rahasia yang menjadi jantung rekamannya, yakni di mikrofon. Rahasia kesuksesannya terletak pada mikrofon omnidirectionalnya yang unik. Kunci sukses kedua, tentu saja dari kepiawaian sang artis dalam bernyanyi. Tergantung seberapa tinggi kaliber  artis yang direkamnya. Kami ingin mengutip hasil obrolan Todd dengan di website www.enjoythemusic.com seperti kami paparkan dalam rupa cerita di bawah ini.

Salah satu karya rekam Todd

Menurut Todd, dengan mikrofon inilah dia banyak bepergian di banyak negara, merekam dengan membawa peralatan portabel. Sekedar tahu kulitnya, mikrofonnya adalah mikrofon berlevel daya DC. Level daya berarti amplifier berada di dalam badan mikrofon. Dia menggunakan kapsul yang dibuat di Denmark oleh Brϋel & Kjaer, yang divisi mikrofonnya sekarang dikenal sebagai DPA – Danish Pro Audio. Mikrofon ini dibuat dari sepotong kuningan padat dan kemudian dilapisi rhodium. Output level dayanya ada di 4 volt.

“Saya tidak menggunakan amplifier mikrofon tradisional. Output level daya langsung menuju perekam”Kata Tod.

Todd  tidak berpikir bisa mendapatkan kualitas yang sama dengan menggunakan amplifier mikrofon(mike amp) konvensional. Menurutnya, inilah kualitas terbaik yang pernah ada.

Bagaimana cara Todd merekam output mic-nya?

Todd mengatakan, dia pernah merekam pada Korg MR2000S yang merekam DSD pada kualitas SACD ganda, di 5,6MHz. “Saya merekam semuanya seperti itu, dan dari titik itu, dengan apa yang saya yakini sebagai master berkualitas sangat tinggi, saya dapat melakukan down-sample ke file WAV beresolusi tinggi PCM 176.4 yang dapat Anda dengarkan pada sistem audio Hi-Res Anda”kata Todd.

Jadi, menurutnya, mana lebih dipilih kualitasnya, apakah PCM atau DSD? Todd mengakui, dia  merekam dalam DSD karena dia yakin DSD sebagai format master memiliki resolusi lebih tinggi daripada PCM 176,4 kHz, tetapi hanya sedikit orang yang dapat mendengarkan DSD kecuali jika diformat dan dibuat sebagai SACD. Menurutnya, DSD terdengar lebih alami, tetapi dia temui lebih banyak orang mendengarkan PCM. Inilah yang kemudian membuat Todd jadi merasa perlu melakukan down-sample.

Hal menarik lain, Todd ini merekam dalam 2 channel. Apakah dia mengedit di DSD-nya?

Menurutnya, dia belum  memiliki kemampuan untuk mengedit dalam DSD. Todd  menjumpai sebenarnya Korg memiliki perangkat lunak prototipe yang dapat digunakan untuk mengedit dalam DSD, tetapi rupanya mereka belum memasarkannya. Saat dirilis nanti, Todd mengaku ingin sekali membelinya.  “Namun, SADiE dari Inggris, yang sekarang dimiliki oleh Prism Sound, dan Pyramix, yang merupakan Merging Technologies dari Swiss, memiliki komputer yang dapat merekam dan mengedit dalam DSD. Untuk SADiE, hanya titik edit yang dilakukan dalam PCM dan sisanya dalam DSD. Pyramix melakukan semua pengeditan dalam DSD. Namun, sistem seperti itu menghabiskan biaya $20.000. Dengan uang sebanyak ini saya yakin dapat membuat beberapa rekaman”kata Todd

Saat IHEAC Audio Video Show 2024 yang berlangsung dari tanggal 5-8 Desember 2024, mari kita jumpai Todd di roomnya Phantom Audio.

 

Source : www.enjoythemusic.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *