Dulu, perang antar TV adalah di seputar tingkat resolusi layarnya yang dari High Definition ke Ultra High Definition sampai kini berapa ‘K’. Bagaimana kemampuan tata suaranya, seperti apakah sudah Dolby Atmos atau belum. Tahukah anda, bahwa selain beberapa hal yang menjadi titik perang mereka, ada lagi yang mereka adu, yakni berapa Nit kemampuan panelnya yang dinyatakan dengan angka. Ini bisa kita lihat saat ajang pameran CES(Consumer Electronic Show) 2024 lalu di Las Vegas.
Nit ini adalah sebuah unit pengukuran yang digunakan untuk menerangkan seberapa terang(bright) sebuah TV, smartphone, monitor komputer, layar laptop dan display lainnya. Kian tinggi nit- makan akan kian tinggilah displaynya. Satu nit itu ekuivalen dengan Cahaya dari satu lilin per satu meter persegi. Adakah hubungannya dengan Lumen karena bicara tentang brightness juga? Ambil contoh misalnya angka 1000 NIT, itu dikatakan sekitar 3,350 ANSI lumen. Sedangkan 2000 NIT hampir di sekitar 6,650 ANSI lumen.
Brightness benchmark untuk sebuah HDR TV telah diset di 1,000 nit, sedangkan display OLED yang dapat memainkan kontenHDR content dikatakan punya output cahaya di sekitar 540 nits. Mengapa lebih kecil, ini terkait dengan konsep alami ‘sef emmisive’ dari diode organik serta keterbatasan dari backlight LED.
Di tahun 2022 lalu, OLED dikatakan kian cerah, seperti dengan kemunculan TV OLED 1000 nit dan teknologi QD-OLED yang main di 2000 nit di tahun 2023 lalu. Memang banyak yang yakin, di tahun 2024 bahkan 2025, pabrikan akan main di 3000 nit. Para pabrikan raksasanya, seperti LG, Samsung saling berlomba menemukan bahan yang oke untuk mengembangkan cara baru yang membuat TV-nya kian bright tetapi tanpa mengesampingkan sisi efisiensi
Kedepannya, TV-TV bisa berapa nit terbesarnya? Ada yang bilang lebih tinggi dari angka di atas. Kini saja ada yang mengklaim TV-nya sudah di angka 3700-an (seperti diklaim oleh TV LG terbaru), juga ada yang mengklaim di 4000 nit, di pabrikan pembuat TV OLED.
Apakah sebuah TV itu sampai segitunya perlu tinggi tinggi Nit-nya? Ya, ini jadi pertanyaan menarik tentu apalagi banyak film dan TV show dimasteringnya di bawah 1000 nit saja. Sebuah TV yang punya kecerahan tinggi diperlukan untuk mengkompensasi kondisi Cahaya ambiens. Nit sebesar 800 tentu terlihat indah dalam ruang gelap, tetapi bila Cahaya ruang dinyalakan, bisa saja malah membuat gambar terlihat kurang tajam.
Beberapa film memang telah dimastering dengan Nit yang lebih tinggi bahkan ada yang hingga 4000 nit. Mungkin saja ini sekedar ‘gimmick’ untuk ‘adu jotos’ Nit, sekedar untuk bergagah-gagahan di pasar. Sony misalnya, dikabarkan telah memperkenalkan sebuah monitor mastering 4000 nit dan yakin bahwa film film yang punya tingkat kecerahan tinggi akan banyak di cari orang, bahkan kelak akan kian menjadi barang biasa di masa depan. TV masih saja mengembangkan sebuah TV generasi mendatang dengan konsep teknologi backlight. Rupanya ini merupakan gambaran bagaimana Sony melihat teknologi OLED masih belum mampu bermain prima di tingkat brightness tinggi, apalagi untuk diandalan dalam pembuatan film film yang ‘super bright’.