Melanjutkan misi dari rangkaian serial dokumenter inspiratif “The Hidden Gem Of Nusantara”, Teater Keong Emas memutar film yang mengangkat cerita dari Sumba, Nusa Tenggara Timur yang berporos pada potongan kisah hidup seorang anak perempuan bernama Sara, dengan judul film “Langkah-Langkah Kecil di tanggal 20 Desember 2023.
(video : https://youtu.be/vggBZKP9xuI )
Ini adalah kali kedua kami, jurnalis merasakan experience, menonton film di sebuah layar besar dengan melalui proyektor 4K enhancement di Teater Keong Emas. Film pertama, kami tonton sekitar dua bulan lalu berjudul The Glorious Komodo Island.
Rangkaian edukasi
Film yang mengekspose keindahan alam di Sumba ini berisi pesan tentang harapan, perjuangan dan cita-cita, dengan menghadirkan 3 orang petualang muda, Jay (diperankan Fahri Muhammad, seorang sport activity trainer), Jesi (diperankan Tabhita, seorang influencer fashion) serta Krisna (diperankan Christoforus Vio, praktisi musik). Dalam episode kali ini, Herijanto Judarta selaku CEO dari MVI memberikan penekanan cerita pada unsur kemanusiaan dan berharap film inspiratif kedua ini bisa menjadi pengingat, penyemangat sekaligus ucapan syukur bagi kalangan anak didik Indonesia yang mendapatkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam dunia pendidikan, sehingga menjadi apresiasi dan refleksi bagi kehidupan mereka.
Ini adalah film yang menjadi bagian dari cerita sekuel, dengan latar belakang alam berbeda-beda. Setelah film ini, Mahaka Attraction, yang dipercaya mengelola semua wahana yang ada di Taman Mini Indonesia Indah – akan membuat pesona alam Indonesia di tempat lain. Kami sempat berbincang dengan Hery Mahaka, Direktur Mahaka Attraction di arena Teater.
Menurutnya, Teater Keong Emas kini sedang berusaha menyempurnakan penyajian tata suara juga gambar, serta total experience. Film yang diputar di teater ini menurut Heri, sifatnya eklusif karena tidak diputar di cinema lain, dan disini sifatnya lebih kepada tujuan edukasi. Ini sesuai dengan misi yang diembankan kepada Mahaka untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.
Memanfaatkan Teknologi Epson
Di kesempatan ini, kembali Auvindo bertemu dengan Zanipar S. Siadari, Department Head PT Epson Indonesia di lokasi. Kembali kami ‘kepo’ tentang bagaimana Epson ‘berkiprah’ di teater yang berada di Kawasan Taman Mini Indonesia Indah ini.
Film Langkah-Langkah Kecil ini disajikan dengan gambar yang imersif di layar raksasa berukuran 30x18m dari proyektor Epson EB-PU2220B yang memanfaatkan teknologi proyektor dengan laser light source dan memakai chip 3LCD. EB-PU2220B segmentasinya memang untuk area venue, rumah atau perkantoran. Selain itu juga di museum atau tempat digital art untuk menarik pengunjung. Ini tentu menarik mengingat kini sudah banyak tumbuh tempat digital art.
Model proyektor ini berkekuatan 20.000 Lumen dengan ketajaman gambar WUXGA & 4K Enhancement. Masih di ‘enhancement’ memang, belum True 4k. Menurut Zan, tahun depan Epson Indonesia akan memperkenalkan model yang true 4K yang bermain di lumen sebesar ini.
Menurutnya, secara brightness, untuk ruang ini sebenarnya sudah cukup memadai untuk 20 ribu lumen. Begitu pun aspect rationya sudah mumpuni untuk ukuran layar Imax. Jadi mereka (pemilik teater) tidak harus mengganti layar.
Selain punya yang 20.000 lumen, Epson juga punya yang 30.000 lumen. Yang 30.000 lumen ini didesain untuk bisa bermain bahkan pada ukuran layar yang lebih besar dari ukuran teater Keong Emas ini. Kini, model ini digunakan di Kebun Raya Bogor – dimana ada dua unit disitu. Digunakan pada malam hari untuk orang bisa menikmati nuansa malam di Kebun Raya Bogor.
Zan sempat bercerita bagaimana Mahaka mencari proyektor baru. Mereka memilih Epson. Hanya saja sebelum masuk secara permanen
perlu memaksimalkan settingan, supaya saat sudah terpasang itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. proyektor ini ditempatkan di sebuah ruangan yang sudah existing dalam teater, sehingga proyektor, khususnya lensanya, perlu menyesuaikan dengan ruangan.
“Secara teknis, dari event pertama kemarin, sudah memenuhi kriteria mereka, tinggal di fine tuning. Sehingga template untuk formatnya sudah didapat. Epson menyesuaikan keinginan teater dengan melakukan olah profile, juga di warnanya”kata Zan, sambil menambahkan bahwa sudah diadakan proses penyamaan, dengan melihat dan memastikan color profile yang sama antara film, kamera dan proyektor untuk hasil yang bagus.
Inilah debut Epson di arena Teater Keong Emas. Ini tentu menjadi salah satu kebanggaan Epson yang telah membuktikan bahwa secara kualitas produk, bisa tampil di layar ukuran raksasa sekalipun. Selain itu, tentu secara idealisme, Epson telah ikut memintarkan Masyarakat dengan bekerjasama dengan Mahaka Attraction memberikan edukasi melalui penayangan video. Saat pemutaran film ini sendiri, teater dipadati oleh penonton yang rata-rata berusia anak-anak, dan mereka terlihat sangat gembira dan puas setelah menonton film ini